Thursday, February 11, 2010

~memoir untuk kamu~

kau tersenyum..
memperlihatkan baris gigimu yang tersusun rapi
dan bila kau tertawa
segenap bumi melahirkan rona ceria

tapi pada hari ini...
kau kelihatannya lain sekali
walau tanpa senyum. kau tetap berseri

cuba menjadi sahabat unggul
kiranya aku gagal...
air mata ini, tidak jumpa titik noktahnya

ampun dan maaf
seharusnya kau pulang dengan senang hati
kau tak perlu lihat titisan air mata ini
mahupun mendengar esakan yang kian menjadi

kau, aku tak kenal lama
tapi, cukup untuk aku menyayangimu
cukup untuk aku mengagumimu
dan cukup...untuk aku merinduimu

pergilah kau, pergilah
jangan kau toleh kami di sini
kami lara...bukan kerna tak redha
kami duka...bukan kerna tak suka

namun...
kau terlalu istimewa
walau pertemuan kita singkat
ia cukup sempurna

Tuhan, kau lindungilah dia
permudahkanlah dia di tempat yang selayaknya

wahai sahabat,
semoga kau kan tenang disana

tiada lagi kiriman pesanan ringkas dapat aku beri
tidakkan ku dengar lagi suaramu di hayat ini

hanya doa dapatku titipi
mengiringi perjalananmu ke alam yang tiada mati..



(alfatihah)

No comments:

Post a Comment

An answered prayers

Good morning, husband All those morning feels incomplete If you weren't by my side I'm watching you sleep, stroking your eyebrows an...